Gus Nuril- Puisi Untuk GusDur |
Kita ingin meneruskan ajaran Bapak Bangsa –Gus Dur , ujar
Gus Nuril- dihadapan ratusan Santri dan tamu undangan yang hadir . Ketika
GusDur masih hidup saja , masih banyak orang yang tidak faham tentang
nilai-nilai luhur yang dibawakan GusDur , jika kita sekarang tidak membangkitkanya
lagi , tentu ajaran Humanis Presiden RI
ke:4 itu akan kian memudar , tambah mantan Panglima Pasukan Berani Mati- Banser
nya Gus Dur itu.
Ngopi Bareng Gus Nuril- 11 Feb 2016 Jaktim |
Malam itu semua tamu undangan disuguhi Nostalgia Indah tentang GusDur, yang disampaikan
oleh para Tokoh yang hadir.
Sopir Bus VS Ulama di Pintu Surga
Kukuh LIVE-for PITV |
Sementara para Pemuka Agama sedang mengisi formulir , ada
serombongan besar orang-orang yang datang , dan oleh Penjaga Pintu Surga-
LNGSUNG disuruh Masuk – tanpa mengisi FORMULIR , seperti yang diwajibkan pada
para Tokoh agama itu.
Tentu saja, kejadian itu menimbulkan PROTES!
Kenapa begitu banyak orang dengan mudah dijinkan MASUK SURGA
– sementara Para Pemuka Agama harus dengan susah payah ngantri sambil ngisi
Formulir?
Sang Penjaga Pintu
Surga dengan bijak menjelaskan, bahwa rombongan yang dengan MUDAH diijinkan
Masuk Surga itu adalah SOPIR BIS JAKARTA !
LHO… kok bisa ???
Ya , Faktanya begini , semasa Hidup didunia, Para Pemuka
Agama selalu berceramah tentang nilai-nilai luhur dari ajaran semua Agma- TAPI
banyak umat biasanya tertidur ketika para Ulama sedang berkhotbah.
Sementara , disisi lain kehidupan , saat Sopir Bis Metromini
Jakarta , sedang mengemudikan kendaraan , semua Punumpang kompak BERDOA menurut
keyakinan masing-masing. Ya, Sopir Bus Jakarta- ternyata lebih pandai membuat
banyak Orang BERDOA- supaya Bus , karena ngebut- tidak celaka!
Itu sebabnya , para sopir Bus Jakarta , lebih dulu
disilahkan masuk Surga, sementara para pemuka Agama masih harus mengisi
Formulir , lengkap dengan data mereka!
Celoteh Romo Magnis –yang mengutip pengalamanya bersama
GusDur itu, tentu saja- memancing tawa ratusan tamu undangan yang hadir.
Acara NGOPI BARENG GUS NURIL ini diawali DOA dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya, dan ditutup dengan makan prasmanan- gulai daging – serta cemilan hasil
bumi – singkong, ubi, kacang- yang dimasak para santri.
Gus Nuril berjanji, acara ini akan berlangsung sebulan
sekali, kadang di Pesantren Soko Tunggal Semarang , dan gantian berikutnya di Pesantren
GusDur Jakarta Timur. (nks/mj/leo/pd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar